Dimana Anda Dapat Melihat Walabi Batu?

Walabi (wallaby) batu adalah binatang berkantung asal Australia yang pandai berakrobat. Binatang yang lebih kecil dan lincah dari sepupunya yaitu kangguru, walabi batu mampu melompat-lompat diantara bebatuan dan dinding curam dengan gerakan anggun seakan-akan melawan gravitasi.

Saat ini ada sekitar 15 spesies walabi batu. Banyak dari spesies walabi yang terancam kehidupannya atau tidak lagi hidup di wilayah asli mereka. Sejumlah spesies walabi seperti walabi batu kuning, diburu hingga hampir punah oleh para pedagang bulu binatang selama abad ke-19 dan ke-20.

Rubah dari Eropa, satu-satunya predator utama walabi, rubah Eropa ini dibawa ke Australia pada tahun 1880-an. Kawanan rubah ini menyusutkan koloni walabi dan menjadi ancaman dibeberapa daerah. walabi batu juga terancam oleh pengembangan lahan. Mereka juga terancam karena persaingan makanan dengan hewan ternak dan kambing feral, kucing, serta kelinci.

Walabi adalah kelompok makropoda (binatang bertelapak kaki besar) terbesar. Kangguru, pademelon, dan binatang berkantung lainnya juga masuk dalam kelompok makropoda.Kaki belakang walabi batu memiliki jari tengah yang lentur dan kuku tajam. Dua adaptasi itu membuat mereka bisa memanjat dengan mudah di bebatuan.

Apa yang Membuat Sejumlah Belalang Bunuh Diri?

Di dalam dunia nyata, film klasik fiksi-ilmiah seperti "Invasion of the Body Snatchers" (1956) dan "Alien" (1979) dapat benar-benar terjadi, yaitu di dalam tubuh belalang. Tubuh sejumlah belalang dapat dikuasai oleh cacing-rambut atau Spinochordodes tellinii.

Cacing-cacing parasit itu membajak otak induk semang mereka dan dapat memaksa si induk semang untuk melakukan bunuh diri dengan menyelam ke danau, kolam, atau berenang di kolam. Belalang-belalang itu tenggelam, tetapi cacing air tersebut menyelamatkan diri. Aksi Sabotase mereka disebabkan oleh dorongan melakukan reproduksi sebagai cacing dewasa di air.

Tim ahli biology asal Perancis, yang mempelajari bagaimana cacing rambut dapat menyelesaikan pekerjaan mereka pada induk semangnya, mereka juga menemukan bahwa cacing-cacing itu melepaskan campuran protein ke sistem saraf pusat belalang. Enzim yang dikeluarkan cacing tesebut meniru protein belalang, mempengaruhi otak sedemikian rupa sehingga mengubah perilaku si belalang.

Cacing-rambut betina menaruh telurnya disepanjang tepian kolam dan danau dimana belalang, jangkrik, dan antropoda lain terkontak dengan larva cacing-rambut. Larva lau mencari jalan masuk ke dalam tubuh belalang dan memulai pertumbuhannya. Cacing-rambut dewasa tumbuh sampai mencapai panjang hampir 1 yard (0,91 meter) dan akhirnya menguasai hampir seluruh tubuh induk semangnya.

Dari Mana Ikan Pelatuk Ratu Mendapatkan Namanya?

Ikan Pelatuk (triggerfish) terdapat diperairan pantai yang hangat di seluruh laut bumi, termasuk juga di Indonesia. Ikan penuh warna pemakan kepiting dengan ukuran tubuh besar dan gigi-gigi kecil tetapi sangat kuat ini adalah salah satu jenis ikan laut paling berwarna-warni.

Sirip punggung, yaitu sirip yang terdapat di sepanjang punggung ikan ini yang bentuknya tidak biasa. Dari situlah ikan ini mendapatkan namanya.

Bila merasa terancam, ikan ini memposisikan tubuhnya di celah bebatuan atau karang koral. Dengan menggunakan tulang belakang besar dan tebal (A) pada sirip punggung, mereka menyangkutkan tubuhnya pada tonjolan batu atau koral. Tulang itu bekerja seperti mekanisme pelatuk bergigi searah pada ketapel, membuat pemangsa kesulitan menarik ikan keluar dari tempat persembunyiannya.

Ikan pelatuk bersarang di pasir dan menjaga dengan ketat sarang mereka. Ikan ini bahkan tak segan-segan menyerang manusia yang berada terlalu dekat pada sarang mereka.

Ukuran ikan ini 8-25 inchi (20-62,5 cm) dan senang memangsa landak laut, membalikkan mangsanya itu dangan semprotan air untuk menyerang bagian bawah tubuh landak laut yang empuk.

Dimana Letak Kurdistan?

Kurdistan yang artinya Tanah Orang-orang Kurdi adalah sebuah kawasan pegunungan yang penting dan strategis, meliputi luasan besar Irak, Iran, dan Turki, serta bagian yang lebih kecil ada di Siria dan Armenia. Kawasan ini merupakan tanah air tua tempat tinggal orang-orang kurdi, masyarakat Muslim non-Arab pengikut Mazhab Sunni yang menggunakan bahasa yang hampir mirip dengan bahasa Persia.

Kawasan tersebut berhubungan dengan kerajaan tua, Gutium, yang dalam catatan tertulis pertama manusia buatan orang sumeria berasal dari tahun 2.400 SM. Lebih dari 20 juta orang Kurdi tinggal di kawasan Kurdistan, membentuk salah satu kelompok etnis terbesar didunia tetapi tidak memiliki negara sendiri! (Lho)

Orang-orang Kurdi dijanjikan mendapat kemerdekaan ketika Kekaisaran Ottoman yang dibubarkan melalui Pejanjian Severs setelah Perang Dunia I. Janji itu belum dipenuhi hingga kini (APA) dan negara-negara lain yang dibentuk berdasarkan mandat perjanjian tersebut menjadi terperangkap dalam perjuangan orang-orang Kurdi untuk menyatukan tanah air mereka.

Gejolak dan ketegangan terus terjadi sampai saat ini, terutama di sepanjang perbatasan antara Turki dan Irak. Faksi-faksi yang saling bersaing di antara orang-orang Kurdi ikut menambah ketidakstabilan kawasan itu.

Di manakah Ditemukan Parfum Tertua?

Mangkuk-mangkuk tanah liat yang digali dari reruntuhan pabrik tua di Pulau Siprus ternyata mengandung sisa bermacam- macam jenis parfum. Wewangian ini berasal dari masa 4.000 tahun lalu dan dipercaya merupakan parfum tertua yang pernah ditemukan.

Sebuah analisis isi dari pot memperlihatkan bahwa parfum tersebut terdiri dari ekstrak almon, anis, bergamot, ketumbar, peterseli, cemara dan bahan-bahan lain. Rempah-rempah itu dicampur dengan minyak zaitun dan kemudian didistilasi memakai alat-alat dari tanah liat. Resep-resep untuk membuat berjenis-jenis parfum juga ditemukan direruntuhan.

Para peneliti tidak terlalu yakin mengenai penggunaan parfum pada masyarakat Siprus kuno, tetapi kebudayaan lain yang mirip dengan kebudayaan Siprus menggunakan parfum untuk kosmetik, obat, dan tujuan keagamaan.